Jigoro Kano Dikubur Dengan Sabuk Putih
AJigoro Kano, Pendiri Yudo, Dikubur Dengan Sabuk Putih |
Founder beladiri Judo ini mulai mengembangkan seni beladiri Judo pada saat usianya baru 23 tahun. Namun, dengan komitmen, konsistensi, dan ketekunan Jigoro Kano berhasil mempopulerkan beladiri Judo hingga ke seluruh dunia. Sejarah mencatat bahwa Judo adalah olahraga seni beladiri Jepang yang menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di olimpiade.
Jigoro Kano Melatih Dengan Sabuk Putih
Di dalam seni beladiri Judo ada sepuluh tingkatan dengan warna sabuk yang berbeda-beda. Warna sabuk bagi Judoka pemula adalah warna putih. Sementara, warna sabuk grandmaster Judo sebagai pemegang sabuk tertinggi adalaah warna hitam.
Meskipun merupakan pendiri seni beladiri Judo, tetapi Jigoro Kano memiliki kebiasaan yang luar biasa saat memberikan latihan kepada murid-muridnya. Bukannya menggunakan sabuk grandmaster Judo, tetapi Jigoro Kano justru menggunakan sabuk berwarna putih!
Jigoro Kano Dikubur Dengan Sabuk Putih |
Jigoro Kano Dikubur Dengan Sabuk Putih
Manusia pembelajar yang rendah hati ini seakan memberikan pesan yang mulia bahwa pencapaiannya di dalam seni beladiri Judo bukanlah sesuatu yang harus dibangga-banggakan. Jigoro Kano menunjukkan bahwa dia sendiri masih terus belajar untuk menjadi lebih baik setiap hari di dalam seni beladiri Judo, yang dikembangkannya dari seni beladiri tradisional Jepang yaitu Jujitsu.
Bahkan, teladan manusia pembelajar seumur hidup juga dibawa oleh Jigoro Kano menjelang kematiannya. Sebelum meninggal, Jigoro Kano memberikan pesan terakhir kepada murid-muridnya untuk menguburkannya dengan menggunakan sabuk berwarna putih!
Sang grandmaster seni beladiri Judo ini hanya berpesan,"Jika kalian menguburkan aku, Jangan kuburkan aku dengan sabuk hitam. Kuburkan aku dengan sabuk putih!"
Jigoro Kano Dikubur Dengan Sabuk Putih |
Rekomendasi Jigoro Kano Dikubur Dengan Sabuk Putih
Jigoro Kano mengakui bahwa dia belum apa-apa di dalam seni beladiri Judo. Bahkan sampai akhir hayatnya, Jigoro Kano masih menyatakan bahwa dia belum selesai belajar seni beladiri Judo. Malah, pesan agar dikubur dengan sabuk putih juga menunjukkan bahwa Jigoro Kano masih tetap akan belajar seni beladiri Judo hingga di keabadian.
Alih-alih menyombongkan diri dengan seluruh prestasi dan
pencapaiannya yang luar biasa, Jigoro Kano justru memilih merendahkan hati
di hadapan murid-muridnya. Sampai saat terakhir, mestro seni beladiri Jigoro Kano masih menyadari bahwa dia
sendiripun masih perlu belajar dan diajar.
Sahabat top motivator, diatas langit masih ada langit. Demikian juga dengan
pencapaian terbaik kita, pasti masih dapat ditingkatkan, baik oleh orang lain maupun
oleh diri kita sendiri. Jangan puas dan sombong dengan pencapaian hari ini.
Mari kita selalu belajar sepanjang hidup!
Belajarlah senantiasa seakan-akan kamu hidup selamanya!
Tidak ada komentar